GRAFITASI,ORBIT DAN ATOM SERTA PARTIKEL PEMBENTUKNYA


 
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Al-Qur'an menaruh perhatian besar terhadap alam semesta. Di banyak tempat di dalamnya banyak yang menganjurkan bahkan memerintahkan agar manusia mengeksplorasi alam. Di surah Fusshilat [41] ayat 43 bahkan Allah telah menjanjikan akan memperlihatkan tanda-tandanya di segenap ufuk, bahkan pada diri manusia sendiri sehingga manusia menjadi yakin bahwasanya Al-Qur'an itu benar datangnya dari Allah. Dengan cara bagaimana? dengan cara mencocokkan kesesuaian isi Al-Qur'an dengan ilmu pengetahuan, karena agama dan ilmu tidak boleh bertentangan. Ayat-ayat didalam Al-Qur'an yang seringkali dianggap sepele karena belum diketahui makna tersirat di jaman-nya, ternyata mampu memberikan informasi yang bersesuaian dengan ilmu pengetahuan saat ini, Salah satunya adalah surah At-Takwiir [81] ayat 15-16 yang terjemahannya adalah :
 
At-Takwir [81] Ayat 15-16
 
 
 
 
Fala 'Uqsimu Bil-Khunnasi
[[Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang (khunnas) (QS. 81:15)]]
 
 
 
 
Al-Jawari Al-Kunnasi
[[yang beredar (Al-Jawaari) dan terbenam (Al-kunnas) (QS. 81:16)]]
 
 
Pada terjemahan bahasa indonesia di atas,
Al-khunnas di terjemahkan sebagai bintang-bintang, dan al-kunnas diterjemahkan sebagai terbenam. Al-khunnas secara literal memiliki arti menarik (retreat),
and Al-kunnas [secara literal memiliki arti bersembunyi/tersembunyi/menghilangkan/membersihkan/menetralkan].
 
 
 
  1. “Al-khunnas”, berasal dari kata kerja “khanasa”, yang artinya menghilang dan tertutupi, dikatakan al-khanasu, hilang dipersembunyiaanya, seperti dikatakan pula “khanastu ‘anhu, wa akhnastu ‘anhu haqqahu”, [saya tersembunyi dari dia, atau saya menyembunyikan dari dia]. Wal-khunnasi: Bintang hilang dipersembunyian, dikatakan demikian karena menghilang disiang hari dan muncul pada malam hari. Dan “al khunnaasu”, bentuk isim fail dalam bahasa Arab, adalah sifat setan karena dia kabur jika disebutkan Nama Allah. Dengan demikian, al-khunnasu plural “khaanisu”, yaitu sesuatu yang hilang dari pandangan mata.
  2. “Al-jawari”, atau “al-jariyati” : melintas (pada porosnya), yaitu plural “jariyatu”, dari asal kata “al-jariyu”, melintas dengan kecepatan yang sangat tinggi.
  3. Al-kunnasi”, (kanasa) bisa berarti dua hal: pertama, menghapuskan sesuatu dimukanya, menyapunya atau menghilangkannya. Kedua, berarti tersembunyi. Arti yang pertama menyapu rumah, yaitu membersihkannya dari debu, sedangkan “al-maktasatu” berarti alat sapu dan “al-kannaasatu”, yang disapu.
Dengan demikian, “Wal-kunnasi” : Bintang-bintang yang menghilang dan tersembunyi ditempat peredarannya kerena melintas dengan sangat cepat.
 
Jadi terjemahan surah At-Takwiir [81] ayat 15-16 kata per katanya adalah :
 
[81:15] Sungguh, Aku bersumpah dengan "yang menarik"
[81:16] "yang beredar", "yang tersembunyi/menghilangkan" 
 
 
 
Melihat Al-Jawaari dan Al-Kunnas  berada di dalam satu ayat, yang BERBEDA dengan Al-Khunnas, maka tidaklah salah apabila surah At-Takwiir (81) ayat 15-16 di atas memiliki dua entitas, yaitu :
  • Benda " yang menarik " dan
  • benda yang " beredar dan menghilangkan".
Dalam hal ini karena surah At-takwiir secara umum membicarakan mengenai langit, maka dengan segera dapat kita lihat bahwa di ayat menerangkan mengenai bintang-bintang, termasuk matahari, dengan gaya gravitasinya yang menarik, dan ayat 16 menerangkan mengenai planet-planet dan objek-objek lain yang mengelilingi bintang/matahari tersebut, dimana planet-planet tersebut beredar di orbitnya dan melakukan rotasi untuk "menetralkan" atau "menghilangkan" pengaruh gaya tarik bintang/matahari tersebut. Semuanya beredar pada orbitnya, sebagaimana yang telah diuraikan dalam postingan " ORBIT MATAHARI, BULAN DAN BUMI (baca)".


Tidak hanya terbatas pada bintang dan matahari sebagai "penarik", tapi sumpah Allah juga meliputi planet-planet beserta bulannya, dan objek-objek lain yang memiliki gravitasi. Faktanya, setiap objek memiliki apa yang dinamakan dengan atom.
 
Atom memiliki “Proton sebagai "yang menarik", Elektron sebagai "yang beredar", dan Neutron sebagai "yang netral " .
 
Bahkan didalam ilmu fisika-partikel, terdapat konsep yang dinamakan dengan anti-materi, dinama anti-atom pun memiliki Antiproton sebagai "yang menarik " dan Positron sebagai "yang beredar".
 
 
Semuanya sesuai dengan yang diterangkan oleh surah At-Takwiir [81] ayat 15-16 di atas, di mana sumpah Allah tidak hanya dimaksudkan untuk bintang-bintang, tapi cakupannya lebih luas lagi, sampai pada subtansi pembentuk materi, atom.
 


ATOM DAN PARTIKEL YANG LEBIH KECIL DARI ATOM

Istilah "atom" diperkenalkan pertama kali oleh Democritus dari Yunani dengan istilah "atomos", sekitar tahun 450 SM. "atomos" yang berarti "tidak dapat dibagi-bagi" mengacu kepada teori adanya elemen terkecil yang membentuk suatu materi. Istilah ini kemudian menyebar ke wilayah-wilayah lain dengan penyebutan yang berbeda-beda. Di arab, hal ini dikenal dengan sebutan dzarrah. Dzarrah secara spesifik disebutkan di dalam Al-Qur'an, bahkan diterangkan pula bahwa dzarrah atau atom dapat dibagi-bagi dan terdapat partikel-partikel yang lebih kecil daripada atom.
 
Yunus [10] Ayat 61  
 
 
 
 
 
Wa Ma Takunu Fi Sha'nin Wa Ma Tatlu Minhu Min Qur'anin Wa La Ta`maluna Min `Amalin 'Illa Kunna `Alaykum Shuhudaan 'Idh Tufiduna Fihi Wa Ma Ya`zubu `An Rabbika Min Mithqali Dharratin Fi Al-'Ardi Wa La Fi As-Sama'i Wa La 'Asghara Min Dhalika Wa La 'Akbara 'Illa Fi Kitabin Mubinin
 
[[Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Rabb-mu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan(semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).(QS. 10:61)]]
 
 
Saba' [34] Ayat 3
 
 
 
 
 
Wa Qala Al-Ladhina Kafaru La Ta'tina As-Sa`atu Qul Bala Wa Rabbi Lata'tiyannakum `Alimi Al-Ghaybi La Ya`zubu `Anhu Mithqalu Dharratin Fi As-Samawati Wa La Fi Al-'Ardi Wa La 'Asgharu Min Dhalika Wa La 'Akbaru 'Illa Fi Kitabin Mubinin
 
[[Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Rabb-ku yang mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat zarrah pun yang ada dilangit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebihkecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)" (QS. 34:3)]]
 
 
Kenyataannya, saat ini diketahui bahwa tidak saja atom dapat dipecah-pecah menjadi elemen-elemen pembentuknya yaitu :  proton, elektron dan neutron, akan tetapi telah diketahui pula bahwa partikel-partikel pembentuk atom tersebut dapat dipecah-pecah kembali menjadi sub-partikel yang lebih kecil lagi, yaitu apa yang dinamakan kelompok Sub-Atomik partikel atau partikel dasar (elementary particle/fundamental particle), yaitu : fermion (quark dan lepton), serta Bosonic.
 
Tidak hanya itu, surah Saba'[34] ayat 3 di atas juga menyatakan bahwa atom memiliki berat. Tidak hanya atom yang memiliki berat, tapi partikel-partikel yang lebih kecil daripada atom pun memiliki berat. Hal yang baru diketahui dimasa ini telah disebutkan oleh Al-Qur'an 15 abad yang lalu.
----------------
 
 
 
AT-TAKWIIR 15-16 JUGA MENJELASKAN TENTANG LUBANG HITAM (BlackHole)
 
Jika Ath-Thaariq (86) ayat 1-3 menjelaskan mengenai lubang hitam dan pulsar, sebagaimana yang telah dijelaskan di  "KEBERADAAN BLACK HOLE DAN PULSAR (baca)", maka At-Takwiir ayat 15-16 diatas pun cocok dengan deskripsi lubang-hitam (blackhole), sebagai " sesuatu yang menarik", menarik segala sesuatu yang beredar di dekat lubang hitam tersebut dan menyembunyikan/menghilangkannya. Selain itu lubang-hitam (blackhole) ini sendiri pun beredar seiring dengan beredarnya galaksi dan elemen-elemen di dalamnya
 
Sebagaimana hadist yang dituliskan di akhir postingan ini dan juga di beberapa postingan lain sebelum ini bahwa salah satu sifat Al-Qur'an adalah Jawami al-Kalim, yaitu dengan pernyataan dan ungkapan yang singkat akan tetapi memiliki makna yang luas. Dengan bahasanya yang indah, Al-Qur'an telah mempu memverifikasi berbagai fenomena dan ilmu yang baru dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah berabad-abad setelahnya. Tentu saja tidak menggunakan istilah-istilah keilmuan modern saat ini, akan tetapi menggunakan perumpamaan-perumpamaan, yang menjadi tanda-tanda bagi kaum yang mau berpikir
  
Fussilat [41] Ayat 53 
 
 
 
 
Sanurihim 'Ayatina Fi Al-'Afaqi Wa Fi 'Anfusihim Hattá Yatabayyana Lahum 'Annahu Al-Haqqu 'Awalam Yakfi Birabbika 'Annahu `Alá Kulli Shay'in Shahidun
 
[[Kami akan memperlihatkankepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu benar.Dan apakah Rabbmu tidak cukup (bagikamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?(QS. 41:53)]]
 
 
 
-Wallahu a'lam-
 

1 komentar: